StarSquad

30 Maret 2011

Akaname


Tinggi      : 5 kaki [sekitar  150cm]
Berat      : sekitar 50-60 kg
Panjang lidah   : sekitar 30cm
Pergerakan   : berpindah-pindah tergantung kamar mandinya
Ciri khas   : badan berwarna merah, lidah yang panjang dan lancip
Makanan kesukaan: sel kulit mati, lumut
Senjata      : tidak ada
Keahlian   : bergerak dengan cepat, membersihkan kotoran dengan lidah
Habitat      : kamar mandi yang kotor
Yang dibenci   : dikejutkan, mujina

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai akaname, mari kita mengenal terlebih dahulu bagaimana kondisi kamar mandi tradisional jepang. Sebelum produk modern seperti bath unit ada di jepang, jaman dahulu orang jepang biasa menggunakan kamar mandi tradisional dimana letak bak penampungan bak penampungan air dan kloset  terpisah. Kamar mandi utama isinya hanya berisi bak mandi saja. Ukuran ruangannya tidak terlalu besar, dan umumnya terbuat dari papan-papan kayu.

 Kurangnya sirkulasi udara dan sempitnya ruangan membuat kamar mandi model ini rentan lembab dan mudah berbau. Selain itu jika tidak terawat seringkali menjadi tempat yang nyaman nyamuk, cicak, siput, cacing, laba-laba, bahkan kodok. Kondisi kamar seperti inilah yang disukai akaname. Sekien Toriyama, seorang pelukis ukiyo-e yang terkenal pada abad ke-18 melukiskan akaname  dalam gazu hyakki yakou sebagai sosok seperti manusia namun kakinya tidak berjari, memiliki kuku yang tajam, rambutnya lurus bertekstur kasar, lidahnya yang lancip menjulur panjang dan siap menjilat berbagai macam kotoran di kamar mandi. Makhluk ini sering muncul pada jaman edo.

Kehadiran akaname juga musiman. Ia lebih senang datang pada saat musim panas di saat kondisi kamar mandi lebih hangat, lembab, dan lebih cepat berbau dibanding biasanya. Akaname baru akan keluar jika ia yakin pemilik rumah sudah tertidur lelap. Ia lebih senang datang dengan sembunyi-sembunyi agar bisa menikmati makanannya tanpa gangguan.

 Konon Akaname muncul dari dalam bak yang sudah berisi air panas, dan hanya mendatangi kamar mandi yang di tinggal pemiliknya dalam keadaan kotor. Dengan lidahnya, Akaname siap menjilati segala macam kotoran seperti lumut, serangga, hingga sel-sel kulit mati tubuh seseorang. Awalnya, Seseorang yang rumahnya didatangi Akaname mungkin akan merasa senang karena merasa ia tak perlu repot-repot membersihkan kamar mandi karena sudah dijilati dengan sendirinya oleh Akaname. Namun, kamu tidak mau kan jika selain membersikan kamar mandi, si Akaname juga betah terus menerus tinggal di rumahmu?

Sentou

Sentou adalah sebutan untuk pemandian umum yang ada di jepang. Berbeda dengan onsen yang merupakan tempat pemandian air panas yang langsung berasal dari sumber air panas, sentou banyak dijumpai di setiap daerah dan kota dalam bentuk rumah.

Sentou sudah dikenal sejak periode Edo, meskipun seiring perkembangan zaman jumlah sentou semakin berkurang karena kebanyakan rumah – rumah di Jepang sudah memiliki kamar mandi sendiri. Walau demikian, hingga sekarang sentou masih tetap dilestarikan dan dikunjungi oleh masyarakat Jepang.

Bangunan sentou memiliki bermacam – macam bentuk selayaknya rumah dan gedung pada umumnya, namun ada juga bangunan tradisional yang dari luar tampak sperti bangunan kuil di Jepang. Orang – orang bisa mengenal sentou dengan mudah karena di luar pintu masuknya terdapat noren (tirai) berwarna biru tua, dengan tulisan huruf kanji atau hiragana yu (air panas).

Setelah memasuki pintu masuk sentou ada sebuah ruangan berisi loker sepatu bagi para pengunjung untuk mengganti sepatu mereka dengan surippa (sejenis sandal selop) yang sudah disediakan pemilik sentou secara gratis. Di ruang tersebut terdapat noren dan pintu menuju ruang selanjutnya, datsuijo dan datsuiba (ruang ganti pakaian) yang terpisah antara pria dan wanita dengan huruf kanji otoko untuk pria dan huruf kanji onna untuk wanita.

Dinding penyekat yang memisahkan ruang pria dan wanita cukup tinggi, yaitu kira – kira setinggi 2 meter. Di pertengahan penyekat ini terdapat Bandai, yaitu boks setinggi 1,5 – 1, 8 meter seperti peron stasiun di kereta. Di tempat inilah pengunjung harus membayar tiket masuk yang harganya berkisar antara 300 – 600 yen, tergantung pada fasilitas dan kelas yang disediakan.

Pengunjung yang sudah membayar diperbolehkan masuk ke datsuijo. Ruangan bertatami yang umumnya berukuran 10x10 meter ini terdapat loker untuk menyimpan pakaian, dan di pojok ruangan terdapat taman Jepang dengan kolam kecil. Selain itu juga disediakan berbagai mesin koin minuman dingin, es krim, hingga kursi pijat. Beberapa sentou juga menjual peralatan mandi seperti sabun, shampo, sikat gigi, alat cukur, handuk, dll.

Di sebelah ruang ganti pakaian terdapat ruang pemandian yang dipisahkan oleh pintu dorong, agar suhu air panas dalam ruang pemandian tidak keluar ruangan. Tapi khusus sentou di daerah Okinawa tidak ada penyekat antara kedua ruangan tersebut, karena suhu di daerah tersebut sudah cukup panas. Di dekat pintu ruang pemandian biasanya terdapat tempat duduk untuk menunggu dan ember kecil untuk mengisi peralatan mandi seperti handuk, sabun, dll.

Sedangkan di tengah ruangan ada sejumlah keran air yang mengalirkan air panas dan air dingin. Disini pengunjung bebas membersihkan badan mereka dengan sabun, shampoo, dll. Orang Jepang biasa mandi menggunakan 2 buah handuk, yaitu handuk kecil untuk menggosok badan, dan handuk besar untuk mengeringkan badan.

Ada sebuah etiket di pemandian umum Jepang, bahwa sebisa mungkin air yang dipakai tidak menciprat ke orang sebelah. Setelah badan benar – benar bersih dari sabun dan shampoo, pengunjung bisa berendam dalam bak rendam yang terletak di ujung ruangan pemandian, setelah sebelumnya membereskan kembali peralatan mandi ke dalam ember. Hal lain yang perlu di perhatikan adalah pengunjung dilarang langsung berendam dalam bak sebelum membersihkan badannya terlebih dahulu di tempat keran.

Sebuah sentou memiliki 2 atau 3 bak berendam air panas, dengan temperature yang berbeda pada setiap bak. Air panas ini berasal dari kamaba atau ruang pemanasan, ruangan di belakang pemandian yang menjadi tempat memanaskan air dengan menggunakan peralatan listrik atau kayu bakar.

Sama seperti ruang ganti pakaian, dinding penyekat ruang pemandian antara pria dan wanita juga setinggi 2 meter. Dinding tersebut biasanya dipasang lukisan besar bergambar pemandangan alam di Jepang seperti laut, gunung Fuji, dll. Bila sudah selesai mandi dan berendam, pengunjung mengeringkan badannya dengan mengenakan handuk lalu keluar menuju ruang datsuijo untuk memakai baju yang disimpan dalam loker. Setelah mengganti surippa dengan sepatu yang dipinjam dalam loker, pengunjung bisa pulang meninggalkan sentou.

Aqua Timez

Buat Animelovers pasti tau donk Aqua Timez? Gimana enggak, lha wong band ini dah paling dikit 4 kali nongol ngisi soundtrack anime BLEACH, 2 anime dan 1 the movie. Yup sebagai penghargaan buat band ini, jadi w persembahin profil AQUA TIMEZ, Tharaaaaaaaaa......

Aqua timez, sebuah band terbaik yang pernah lahir di Jepang. Selama 6 tahun perjalanan karirnya, mereka telah menelurkan karya-karya emas yang yang layak menjadi kenangan dan mengangkat nama mereka ke permukaan. Sebuah band yang kini memiliki jutaan penggemar yang tersebar di seluruh planet ini.

Berdiri pada tahun 2003, usia Aqua timez masih bisa terbilang masih "hijau", tapi jangan pernah menyepelakan anak muda. Dengan usia yang begitu muda, Mereka menghasilkan begitu banyak lagu yang menjadi hits hampir di seluruh Jepang. Bahkan hampir semua lagu-lagu mereka diangkat menjadi theme song atau original soundtrack dari berbagai anime dan dorama.

Aqua timez beranggotakan 5 orang personel dengan Futoshi sebagai ujung tombaknya. Karena, dari tangan,hati,pikirannya dan tentunya suaranyalah terlahir lagu-lagu berkelas dan berkualitas. Dia selalu menyanyi dengan hati, menyanyikan lagu-lagunya dengan penuh perasaan dan peresapan.

Nama Aqua timez sendiri diambil dari majalah 'Timez' yang mereka baca, sedangkan nama 'Aqua' mereka tambahkan dengan terburu-buru karena mereka harus memiliki nama. Toh, nama yang dibuat dengan terburu-buru tidak menciptakan hasil yang terburu-buru. Aqua Timez berada di bawah label EPIC Records Japan (Sony Music Entertainment).

 
Nama : Futoshi
Nama Lengkap : Futoshi Kawasaki
Posisi : Vocalist, Composer
Tanggal Lahir: May 10, 1980


Nama : OKP-STAR
Nama Lengkap : Temohisa Okada
Posisi : Bassist
Tanggal Lahir : March 25, 1977


Nama : Daisuke
Nama Lengkap : Daisuke hasegawa
Posisi : Guitarist, Programmer
Tanggal Lahir : April 12, 1977


Nama : Mayuko
Posisi : Keyboardist
Tanggal Lahir : September 18, 1977



Nama : Tasshi
Nama Lengkap : Tomoyoki Tasshima
Posisi : Drummer
Tanggal Lahir : August 21, 1978


Mantan personel :

Drummer: Abiko
, born February 21. Replaced by Tasshi after ‘Ketsui no Asa ni'

Sejarah :
 
Aqua Timez didirikan tahun 2003 oleh vokalis Futoshi dan pemain bass OKP-Star. Mereka dibantu pemain kibord Mayuko dan pemain gitar Daisuke sebagai musisi pendukung. Keduanya kemudian dijadikan anggota tetap. Dalam kontes band Chance! yang diadakan Shinseido, mereka berturut-turut menang sebanyak dua kali, tahun 2003 dan 2004. Mereka merekam sendiri album Kanashimi no Hateni Tomoru Hikari, dan mengadakan pertunjukan di tepi-tepi jalan di Tokyo, seperti di Kichijōji dan Shibuya. Album Sora Ippai ni Kanaderu Inori dirilis 24 Agustus 2005 dengan label indie Megaforce Corporation. Salah satu lagunya, "Tōshindai no Love Song" masuk ke dalam daftar lagu yang sering ditanyakan oleh pendengar radio kabel USEN.

Pada bulan Januari 2006, lagu "Sora Ippai ni Kanaderu Inori" masuk dalam urutan 10 teratas tangga lagu Oricon hingga menempati urutan nomor satu pada 20 Februari 2006.[2] Masih di bulan Juli tahun yang sama, lagu "Ketsui no Asa ni" dijadikan lagu tema film anime Brave Story, dan pemain drum Tasshi diterima sebagai anggota resmi. Pada bulan Agustus, mereka melakukan konser keliling di 7 kota besar Jepang. Singel kedua, "Sen no Yoru o Koete" yang dirilis 22 November 2006 dijadikan lagu tema film Bleach. Mereka mengakhiri tahun 2006 dengan merilis album perdana Kaze o Atsumete (6 Desember 2006). Pada malam pergantian tahun, mereka tampil dalam acara NHK Kōhaku Uta Gassen membawakan lagu "Ketsui no Asa ni".

Singel ke-4, "Alones" yang dirilis 1 Agustus 2007 dijadikan lagu pembuka anime Bleach di TV Tokyo. Setelah itu mulai 4 Agustus 2007, mereka mengadakan konser the "BiG BaNG" tour '07 yang sempat dibatalkan setelah Futoshi mengalami radang pita suara akut.[3] Singel ke-5, "Chiisana Tenohira" dipakai sebagai lagu tema serial drama Joshideka! yang dibintangi Yukie Nakama dan Pinko Izumi di televisi TBS.

Dari 15 Maret hingga 30 Mei, Aqua Timez mengadakan konser keliling "evergreen tour 2008" yang berlangsung sebanyak 17 kali pertunjukan. Singel ke-6 yang dirilis 8 Mei 2008, "Niji" dipakai sebagai lagu serial drama Gokusen. Sementara singel ke-7, "Natsu no Kakera" dipakai sebagai lagu tema film Hurray Hurray Shōjo yang dibintangi Yui Aragaki.

Memasuki awal tahun 2009, 14 januari Aqua Timez meluncurkan single kedelapan mereka yang kemudian diangakt menjadi original soundtrack anime Bleach opening 9, Velonica. Tak lama mereka juga merilis single ke-9 bertajuk Stay gold pada tanggal 4 maret 2009. Tepat satu minggu kemudian Aqua Timez merilis Album penuh ketiga mereka bertajuk Utai sarishi Hana yang berisi 15 lagu.

Melanjutkan diri sebagai pengisi soundtrack gokusen kembali pada awal juli 2009 setelah menyelesaikan still connected tour 2009. Aqua Timez merilis single kesepuluh yang menjadi soundtrack dari gokusen the movie.

29 Maret 2011

Koinobori

Di Jepang, tanggal 5 Mei merupakan hari libur nasional yang dikenal dengan sebutan hari anak. Pada hari tersebut biasanya dilaksanakan perayaan untuk anak laki-laki. Mulanya, perayaan ini merupakan perayaan yang diselenggarakan pada jaman kuno China, namun di Jepang, perayaan ini mulai dilakukan pada jaman Nara ( 710 ~ 784 ). Dalam rangka merayakan pertumbuhan kesehatan anak laki-laki dan harapan agar dapat tumbuh berkembang dalam kehidupan, masyarakat Jepang memajang boneka pada bulan mei dan memancangkan koinobori, yaitu umbul-umbul berbentuk ikan karper atau koi. Sesuai dengan namanya Koinobori,yang artinya “Ikan yang memanjat".

Selain itu, mereka juga memakan kue tradisional seperti Chisaki, yaitu kue kukus yang terbuat dari kacang merah yang dibungkus daun bambu kecil serta kue kashiwamochi, kue ketan yang berisi selai kacang merah yang dibungkus dengan pohon Ek. Mereka juga membuat masakan musim semi seperti Takenoko Zushi (sushi dari rebung) disertai dengan meminum sake dari bunga iris. Bunga iris ini dikenal sebagai tanaman obat dengan kekuatan ajaib yang umumnya digunakan untuk menghalau dan mencegah kekuatan jahat. Bunga ini sering digunakan untuk pengganti payung, alas bantal dan untuk berendam di ofuro (bak mandi).

Pada pertengahan jaman Edo (1600 ~ 1867), terdapat kebiasaan di kalangan keluarga samurai yang dianugerahi bayi laki-laki yaitu memancangkan koinobori dan gambar kuda di depan pintu masuk. Tak lama kemudian, kebiasaan ini meluas hingga keluarga yang bukan samurai pun memancangkan koinobori bila lahir bayi laki-laki dalam keluarga mereka. Kebiasaan memancangkan koinobori bermula dari legenda ikan koi akan berubah menjadi naga dan terbang di langit bila mencapai air terjun Ryumon. Sejak dulu, ikan koi dipercaya sebagai ikan yang mendatangkan nasib baik. Ikan koi adalah ikan kuat yang tidak hanya bisa hidup di sungai beraliran jernih saja, tetapi juga di kolam dan di rawa.

Pada pemasangan koinobori, terdapat harapan agar sang anak akan tumbuh baik dan sukses tanpa peduli baik atau buruknya lingkungan. Pemikiran mengibarkan koinobori di langit biru sebagai wujud harapan suskesnya pertumbuhan anak laki-laki, merupakan kepekaaan khas yang hanya dimiliki oleh orang Jepang. Urutan pemasangan koinobori, pertama kali adalah memasang yaguruma, yang berperan sebagai jimat. Kemudian berurutan dipasang fukinagashi, magoi, dan higoi. Fukinagashi mempunyai arti sebagai keluarga. Sedangkan magoi, dengan ukuran besar yang berwarna hitam menggambarkan ayah. Higoiadalah ikan koi berwarna yang melambangkan perwujudan dari ibu. Setelah semuanya selesai dipasangkan, yang terakhir adalah memasang kogoi, yang mencerminkan jumlah anak laki-laki dalam keluarga tersebut.

Koinobori umumnya mulai dipancangkan pada 1 ~ 2 minggu sebelum tanggal 5 Mei. Pagi dipancangkan, malam diturunkan. Di Jepang, perayaan koinobori yang terkenal adalah “koinobori no kawawatashi” Manba, kota Kanna, perfektur Gunma dan “koinobori no kawawatashi” desa Towa perfektur Kochi.

Salah satu tempat di Jepang yang menyelenggarakan festival Koinobori yang terkenal yaitu di sungai Sagamihara. Daerah Sagamihara ini bisa ditempuh selama 2 jam dengan naik kereta dan bus dari Tokyo pusat. Banyak sekali peserta dan pengunjung pada festival Koinobori di sungai Sagamihara setiap tahunnya. Mereka berbondong-bondong datang bersama teman, pasangan dan keluarga untuk ikut dan menyaksikan festival Koinobori ini.

Sebagaimana di Indonesia,setiap ada festival, acara perayaan di Jepang juga banyak terdapat pedagang kaki lima yang kebanyakan menjajakan aneka makanan dan masakan. Apalagi makan Takoyaki (Gurita bakar yang dibungkus tepung dan dikasih daun bawang), sambil melihat Koinobori,sungguh nikmat sekali.

28 Maret 2011

L'Arc En Ciel Discography

L`Arc en Ciel (Raruku an Shieru, Artinya Pelangi dalam bahasa Prancis) adalah sebuah band rock Jepang, yang dibentuk pada tahun 1991. Grup telah terjual lebih dari 13 juta album, 16 juta single, dan jutaan unit lain, seperti video. Mereka berada di peringkat nomor 58, dalam daftar Top 100 Jepang muncul musisi, yang disediakan oleh HMV Jepang pada tahun 2003. Band ini beranggotakan Hyde (vokal), Ken (gitar), Tetsu (bass), dan Yukihiro (drum). Grup musik ini didirikan oleh Tetsu pada Februari 1991. Nama "L`Arc en Ciel" berasal dari sebuah kata dalam bahasa Perancis yang secara harifiah berarti "lengkungan di langit" atau "pelangi", nama ini diambil dari judul sebuah film Perancis yang pernah ditonton oleh Tetsu.

Di Jepang saja, band ini telah menjual lebih dari 25 juta kopi album dan singel.

Awal Terbentuk
Osaka, sekitar awal tahun 1991 dua orang anak muda bernama Tetsu dan Hiro membentuk sebuah grup band. Tetsu berperan sebagai bassis berikut vokal sementara Hiro sebagai gitaris. Pada waktu itu Hyde masih menjadi gitaris di sebuah band bernama Kiddies Bomb, yang kemudian berganti nama menjadi Jerusalem’s Rod dan Hyde berganti posisi menjadi vokalis (meskipun pada saat itu ia sama sekali tidak tertarik dengan perannya tersebut).

Pada suatu hari Tetsu menyaksikan penampilan grup band tersebut untuk kali pertama. Ketika itu ia merasa yakin bahwa Hyde adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi vokal di grup band-nya. Maka selama beberapa waktu ia terus mengikuti penampilan band tersebut, hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk mengajak Hyde dan rekannya di Jersarem’s Rod, Pero untuk bergabung dengannya. Setelah beberapa kali melakukan session, Hyde akhirnya memutuskan untuk meninggalkan band lamanya dan bergabung bersama band Tetsu. Maka terbentuklah formasi paling awal L’Arc~en~Ciel, yakni Tetsu (bass sekaligus pemimpin band), Hyde (vokal), Hiro (gitar), dan Pero (drum).

Nama L’Arc~en~Ciel sendiri diusulkan oleh Tetsu yang terinspirasi oleh sebuah film Perancis yang berjudul sama. L’Arc~en~Ciel diambil dari Bahasa Perancis yang memiliki arti PELANGI.

Penampilan live pertama mereka yaitu pada tanggal 30 Mei 1991 di Nanba Rockets. Bahkan ketika itu sang pemilik panggung berpikir bahwa L’Arc~en~Ciel akan menjadi sangat terkenal, dan hal itu terbukti beberapa tahun kemudian.

Pengunduran diri Hiro & masuknya Ken
Pada bulan Juni 1992 tanpa alasan yang jelas, Hiro mengundurkan diri tepat sebelum mereka akan memulai demo rekaman. Setelah berbagai macam persiapan yang telah mereka lakukan sebelumnya untuk rekaman, misalnya mereka telah menyewa studio dan lain sebagainya, tentu akan sangat konyol apabila mereka membatalkannya. Maka Tetsu kemudian membujuk Ken, teman masa kecilnya untuk membantu dalam pembuatan demo. Ken menyanggupinya dan pada waktu itu ia harus menghafal seluruh lagu yang akan dimasukkan ke dalam album dalam waktu yang cukup singkat, yakni 5 hari, akan tetapi ia mampu melakukannya, dan proses rekamanpun akhirnya dapat selesai dalam 3 hari.

Akan tetapi muncul masalah baru, mereka harus manggung, namun Ken pada saat itu masih berstatus mahasiswa jurusan Arsitektur semester akhir di sebuah perguruan tinggi di Nagoya. Tentunya akan sulit melakukan dua kegiatan sekaligus, kuliah dan nge-band. Akhirnya hanya dalam tempo 3 hari saja Ken mengambil satu langkah berani dengan memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliahnya dan bergabung dengan L’Arc~en~Ciel (meskipun pada saat itu ia tidak begitu yakin akan masa depannya di musik). Keputusannya itu tentu saja ditentang habis oleh orang tuanya yang menginginkan ia menjadi seorang sarjana. Akibatnya ia diusir dari rumah dan tidak pernah bertegur sapa lagi dengan orang tuanya.

Pada tanggal 1 Oktober 1992, mereka merekam Voice untuk album Omnibus CD bertajuk “Gimmick”. Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 25 November 1992 mereka merilis single pertamanya yang berjudul Flood of Tears (c/w Yasuoka) sehingga aktivitas panggung mereka bertambah padat dan penggemar pun mulai bertambah.

Masuknya Sakura
Tanggal 30 Desember 1992 lagi-lagi L’Arc~en~Ciel harus kehilangan salah satu anggotanya. Pero mengundurkan diri tepat setelah penampilan live mereka di Osaka Music Hall. Maka kemudian Tetsu mulai mencari drummer pengganti, ia lebih memilih untuk mencarinya di Tokyo, toh pada saat itu ia pikir pada akhirnya mereka akan merantau ke Tokyo.

Pada suatu hari ia melihat penampilan Sakura yang langsung menarik perhatiannya. Kemudian Tetsu mencoba mengajaknya bergabung bersama L’Arc~en~Ciel dengan cara mengirimkan demo tape kepada Sakura. Lantas Sakura pun pergi ke Osaka untuk melakukan jam session bersama mereka. Dan setelah itu ia secara resmi bergabung dengan L’Arc~en~Ciel pada 16 Januari 1993.

Album perdana
Pada tanggal 10 April 1993, album pertama mereka sebagai band indies, yang bertajuk DUNE dirilis dan meraih kesuksesan. Album tersebut berhasil meraih posisi puncak di Oricon Indies Chart (Tangga Lagu Terpopuler di Jepang) pada bulan Mei, dan hanya dalam tempo 3 bulan berhasil terjual sebanyak 20.000 keping CD. Hal tersebut membukakan kesempatan bagi mereka untuk tampil di dalam konser band-band indies “Karei naru masho” yang diadakan di Shibuya Kokaido, yang ketika itu disaksikan oleh sekitar 2000 penonton. Maka popularitas L’Arc~en~Ciel mulai berkembang tidak hanya di Osaka, namun sudah mulai merambah ke Tokyo. Dan pada bulan September 1993 mereka pindah ke Tokyo untuk meningkatkan karier mereka (meskipun Hyde tidak terlalu menyukai gagasan pindah ke Ibukota Jepang tersebut).

Memasuki label musik besar
Video single mereka Nemuri Ni Yosete dirilis pada tanggal 1 Juli 1994, menyusul dua minggu kemudian, yakni pada tanggal 14 Juli 1994 album kedua mereka TIERRA yang merupakan album pertama mereka yang berlabel major. Sekaligus juga menjadi hari pertama tur Sense of Time. Pada tanggal 9 September di tahun yang sama, mereka melawat ke Maroko dalam rangka pembuatan video Siesta ~film of dream~, yang merupakan kali pertama bagi mereka bekerja di luar Jepang, tentunya menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan bagi mereka. Film tersebut dirilis pada akhir tahun tersebut.

Pada tanggal 21 Oktober 1994, single pertama mereka dengan Sony dirilis, dengan judul Blurry Eyes. Lagu ini dijadikan lagu tema untuk salah satu produksi serial animasi Jepang yang berjudul D.N.A^2. Kemudian pada tanggal 1 Desember di tahun tersebut Fans Klub Resmi L’Arc~en~Ciel, “CIEL” didirikan. Lalu pada awal tahun 1995, mereka mengadakan tur khusus bagi para anggota fans klub yang diberi judul Ciel/winter ‘95.

Tanggal 21 Mei 1995 merupakan tanggal di mana single video berjudul and She Said dirilis dan merupakan hari pertama dari rangkaian tur di 19 kota di Jepang yang bertajuk In Club ‘95. Dan pada 6 Juli, single kedua mereka yang berjudul Vivid Colors dirilis. Lagu tersebut menjadi lagu ending Guru Guru 99, dan side B dari lagu tersebut, Brilliant Years dijadikan lagu ending untuk acara “Shin dora” di Nippon-TV (NTV).

Heavenly
Album ketiga mereka, HEAVENLY dirilis pada tanggal 1 September 1995. Pertama kalinya album mereka masuk ke Oricon Chart (major label band) langsung di posisi ketiga. Dalam album ini sepertinya terjadi perubahan warna musik mereka dibandingkan dengan dua album sebelumnya (bisa dikatakan bahwa musikalitas mereka menjadi semakin matang). Seperti yang diungkapkan Tetsu bahwa mereka mencoba sesuatu yang berbeda dan baru dalam musik mereka.

Tur Heavenly ‘95 dimulai pada tanggal 9 September 1995, tiket untuk pertunjukkan mereka habis (full house) dalam 9 hari sejak peredarannya, bahkan pada hari terakhir tur tersebut tiket terjual habis hanya dalam tempo 28 menit saja! Pada tanggal 22 di bulan yang sama merupakan penampilan perdana mereka di Music Station, sebuah acara pertunjukkan musik nomor wahid di Jepang. Selanjutnya pada tanggal 21 Oktober 1995 single ketiga berjudul Natsu no Yuutsu dirilis. Lagu tersebut digunakan sebagai tema ending untuk acara Televisi-TBS bernama “M-Navi”.

Tanggal 27 Desember mereka mengadakan konser di Nippon Budokan, merupakan tempat yang diidam-idamkan para musisi Jepang untuk dapat tampil di sana.

Di awal tahun 1996 video live pertama L’Arc~en~Ciel, Heavenly ~films~ dirilis bersama 2 buah album foto, yakni “Heavenly X’mas” dan “Heavenly ~films~”. Pada bulan April mereka memulai tur Kiss Me Deadly ‘96. Pada saat itu fans dari kalangan cowok semakin bertambah, yang mana pada mulanya mereka lebih banyak disukai oleh para cewek. Hal tersebut tentu saja semakin meningkatkan kepercayaan diri mereka.

True
Single keempat mereka Kaze ni Kienaide (c/w I’m So Happy) yang dirilis pada tanggal 8 Juli 1996 berhasil menempati posisi keempat pada minggu pertamanya di Oricon Chart. Pada akhir bulan yang sama tur musim panas Big City Nights Round Around ‘96 dimulai, diadakan di tiga kota besar di Jepang, yakni Nagoya, Osaka, dan Tokyo.

September tanggal 20, mereka meluncurkan sebuah buku dokumentasi Artist Fact “IS” yang berisikan informasi dan fakta seputar L’Arc~en~Ciel yang disajikan secara lengkap.

Pada bulan Oktober, single kelima mereka Flower (c/w Sayonara) dirilis dan langsung mengisi posisi kelima pada minggu pertamanya di Oricon Chart. Disusul kemudian dengan single keenam mereka Lies and Truth (c/w Sai wa Nagerareta) yang langsung menempati posisi keenam di minggu pertamanya di Oricon Chart.

Tanggal 12 Desember, album keempat mereka TRUE dirilis. Merupakan album tersukses mereka selama lima tahun terakhir karier mereka, sebab pada minggu pertamanya album tersebut berhasil meraih posisi runner-up di Oricon Chart, dan pada minggu keenamnya berhasil menduduki posisi jawara. Album ini bertahan selama 9 minggu dalam daftar 10 besar di Oricon Chart. Tanggal 23 mereka memulai tur mereka yang bertajuk Carnival of True menggelar 10 konser di berbagai penjuru Jepang, diawali di Osaka Jyo Hall.

Keluarnya Sakura
Bulan April 1997 akan selalu tercatat dalam sejarah perjalanan karier L’Arc~en~Ciel sebagai masa-masa mimpi buruk. Bagaimana tidak, di tengah kegemilangan yang berhasil dicapai oleh mereka, Sakura, dengan terpaksa harus meninggalkan rekan-rekannya di L’Arc~en~Ciel setelah selama kurang lebih lima tahun bersama-sama merintis kesuksesan di pentas musik Jepang khususnya. Ia mesti rela didepak dari posisinya sebagai drummer L’Arc~en~Ciel setelah terkait dengan kasus kepemilikan serta penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Peristiwa tersebut berimbas pada pembatalan seluruh aktivitas Laruku seperti peluncuran single mereka The Fourth Avenue Cafe dan tur yang telah dijadwalkan. Bahkan semua merchandise mereka ditarik dari pasaran!

Meskipun rekan-rekan Sakura di Laruku tidak menginginkannya pergi, namun atas kehendak perusahaan rekaman dan produser, ia sejak bulan April mundur dari Laruku. “Aku sangat menyesal, aku telah melakukan hal yang sangat bodoh, dan tak pantas untuk dimaafkan. Aku tidak berhak lagi untuk tetap berada di dalam band, semua ini salahku. Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi L’Arc~en~CIel, aku berharap agar mereka tetap berjuang dan semoga semakin sukses di masa mendatang”, itulah kata-kata perpisahan yang diucapkan oleh Sakura ketika ia meninggalkan Laruku.

Yang paling terpukul dalam peristiwa ini adalah Hyde, sebab di antara rekan-rekannya yang lain ia dan Sakura merupakan sahabat yang paling dekat. Maka sejak insiden tersebut, anggota Laruku tinggal tersisa tiga orang.

Masuknya Yukihiro
Setelah kepergian Sakura, Tetsu segera mencari drummer pengganti. Suatu ketika ia mendengar Yukihiro, eks-Zi:Kill dan Die in Cries yang keduanya telah disbanded atau membubarkan diri. Tetsu tertarik dengan permainan drumnya, maka selanjutnya disusunlah rencana pendekatan oleh Tetsu. Menurut kabar yang beredar, Tetsu dan Yukihiro berkenalan lewat game Evangelion, di mana Tetsu meminta Yukihiro untuk mengajarinya permainan tersebut. Lantas Tetsu berbicara dengan Yukihiro mengenai peristiwa menyedihkan yang menimpa grup bandnya. Bak gayung bersambut, Yukihiro menawarkan bantuannya kepada Tetsu untuk proses rekaman Niji.

Akhirnya single ketujuh L’Arc~en~Ciel yang berjudul Niji—bahasa Jepang, yang memiliki arti yang sama dengan L’Arc~en~Ciel, yaitu Pelangi—dirilis pada tanggal 17 Oktober 1997. Single ini mampu menerobos posisi 3 di Oricon Chart pada minggu pertamanya. Berkaitan dengan judulnya, Hyde mengatakan bahwa judul lagu tersebut menggambarkan perjalanan karier mereka yang pada awalnya banyak dikhawatirkan orang akan segera berakhir karena masa-masa yang sangat buruk, akan tetapi kemudian mereka muncul kembali, bagaikan keindahan pelangi yang muncul di langit setelah gelapnya hujan. Dan lagu tersebut menjadi soundtrack Rurouni Kenshin (Samurai X) the movie.

Selama kurun waktu 1997, di Laruku, Yukihiro berperan sebagai additional player. Hingga pada 1 Januari 1998 ia secara resmi menjadi personil tetap L’Arc~en~Ciel.

Kelahiran kembali
L’Arc~en~Ciel muncul kembali secara resmi sejak tanggal 13 Desember 1997 dengan menggelar konser berjudul Reincarnation yang digelar di Tokyo Dome. Pada saat itu Laruku terdiri dari tiga orang personil resmi, yaitu Hyde (vokal), Tetsu (bass), Ken (gitar) dan satu personil tambahan (additional player/supported player) di posisi drummer, yakni Yukihiro.

Baru pada tanggal 1 Januari 1998, Yukihiro secara ofisial bergabung dengan L’Arc~en~Ciel menggantikan Sakura yang telah resmi keluar dari Laruku sejak 4 November 1997. Meskipun demikian, masuknya Yukihiro ke L’Arc~en~Ciel menciptakan suatu polemik di kalangan fans mereka, ada yang pro dengan kedatangan Yukihiro ada juga yang kontra. Memang cukup wajar seandainya masih banyak fans yang belum bisa menerima kepergian Sakura, sebab bagaimanapun juga Sakura telah menjadi bagian dari Laruku selama lima tahun yang bisa dikatakan tidak sebentar, bahkan ia turut mewarnai musik L’Arc~en~Ciel dengan style drumnya.

Akan tetapi ada satu hal yang patut dicatat, bahwa semenjak pergantian personel dari Sakura ke Yukihiro, terjadi transformasi image dari L’Arc-en-Ciel, yang semula penampilan mereka lebih bercorak visual yang kecewek-cewekan, secara bertahap berubah menjadi lebih maskulin.

Brilliant Year
"A Piece of Reincarnation, menjadi salah satu bukti kebangkitan kembali L’Arc~en~Ciel di percaturan musik Jepang."

Setelah insiden yang mencoreng wajah L’Arc~en~Ciel pada tahun 1997 dan pergantian personil pada awal 1998 tidak berarti mereka kehilangan penggemarnya, hal itu dibuktikan dengan habisnya 56.000 lembar tiket konser Reincarnation dalam rentang waktu hanya 4 menit! Bahkan menginjak tahun 1998 karier mereka semakin menanjak. Bisa dibilang bahwa tahun 1998 merupakan masa keemasan Laruku, di mana pada tahun tersebut hampir semua single dan album yang mereka rilis berhasil meraih kesuksesan dan berbagai penghargaan. Mereka adalah artis paling sibuk pada saat itu.

Diawali pada akhir bulan Januari dengan meluncurkan single ke delapan mereka berjudul Winter Fall yang menjadi single pertama mereka yang mampu menduduki posisi jawara di Oricon Chart. Pada tanggal 25 Februari 1998 album kelima L’Arc~en~Ciel, HEART diluncurkan, hebatnya album ini selain mampu mencapai posisi puncak Oricon Chart, angka penjualannya pun mencapai 1 juta kopi dalam minggu pertamanya! Tanggal 25 Maret, single ke sembilan Dive to Blue dirilis dan berhasil pula menapaki posisi pertama di Oricon Chart. Selanjutnya pada tanggal 22 April, video A Piece of Reincarnation diluncurkan dan lagi-lagi menjadi nomor satu di Oricon Chart selama dua minggu berturut-turut.

Tanggal 1 Mei 1998, tur Heart ni hi wo tsukero! -Light My Fire- dimulai dan berakhir tanggal 21 November, merupakan tur terpanjang L’Arc~en~Ciel dengan 56 penampilan di 43 kota berbeda di seluruh penjuru Jepang.

Tanggal 8 Juli 1998, mereka mencatatkan diri dalam sejarah musik Jepang sebagai musisi pertama yang merilis 3 buah single secara bersamaan sekaligus, yakni Honey, Shinshoku~LoseControl~, dan Kasou. Bahkan ketiganya mampu mencetak angka penjualan sebanyak 1.000.000 kopi dalam waktu singkat. Lebih hebat lagi, pada tanggal 27 Juli, Honey dan Shinshoku~lose control~ secara berurutan menempati posisi satu dan dua di Oricon Chart. Patut diketahui juga bahwa lagu Shinshoku~lose control~ merupakan salah satu original soundtrack untuk film GODZILLA yang terkompilasi dalam album OST. Godzilla khusus untuk Asia saja.

Setelah menyelesaikan tur Light My Fire, Laruku kembali merilis dua buah single, yakni Snow Drop pada tanggal 7 November dan Forbidden Lover tepat seminggu kemudian. Melalui dua single ini, lagi-lagi Laruku mencatatkan diri dalam sejarah musik Jepang sebagai musisi pertama di Jepang yang dua singlenya berhasil mencapai posisi pertama dan kedua dalam waktu bersamaan sebanyak dua kali, karena pada tanggal 26 November, Forbidden Lover berada di puncak dan Snow Drop mengikuti di posisi runner-up . Awal Desember, mereka meluncurkan benda-benda koleksi resmi L’Arc~en~Ciel seri pertama di seluruh Jepang. Kegiatan terakhir L'Arc~en~Ciel di tahun 1998 adalah peluncuran video konser Light My Fire pada tanggal 23 Desember.

Real
Tahun 2000 mereka awali dengan merilis double maxi single Neo Universe/finale pada tanggal 19 Januari, disusul kemudian Stay Away. Tanggal 20 Juni, album ECTOMORPHED WORK dirilis. Album tersebut berisikan beberapa lagu L’Arc~en~Ciel sebelumnya yang telah di-remix oleh Yukihiro (sangat menarik!) dan album selanjutnya REAL pada tanggal 20 Agustus 2000.

Tur konser Realive digelar dari bulan Oktober hingga Desember yang terbagi dalam dua sesi, yang pertama Realive Club Circuit 2000 dan yang kedua Realive Dome Tour 2000. Bedanya, pada sesi yang pertama, konser diadakan di tempat-tempat semacam klub yang hanya mampu menampung sedikit audiens dengan panggung yang relatif kecil. Sedangkan pada sesi kedua, layaknya konser-konser L’Arc~en~Ciel terdahulu, dengan penonton yang banyak dan panggung yang besar.

Memasuki tahun 2001, mereka merilis album Clicked Singles Best 13th pada tanggal 14 Maret yang merupakan kumpulan lagu-lagu terbaik L’Arc~en~Ciel berdasarkan hasil pemungutan suara (voting) yang dilakukan oleh jutaan fansnya di seluruh penjuru dunia melalui internet, plus satu single baru Anemone. Dan yang terakhir di tahun tersebut adalah peluncuran single mereka Spirit Dreams Inside (c/w Spirit Dreams Inside-another dream-) pada tanggal 9 Mei 2001 yang juga merupakan soundtrack-nya Final Fantasy The Movie (Spirits Within) dan juga termasuk ke dalam album soundtrack FF The Movie.

Setelah itu mereka mulai sibuk dengan proyek solo masing-masing. Kita dapat melihat karakter musik yang berbeda-beda dari masing-masing personil L’Arc~en~Ciel.

Solo karir masing-masing personel
Diawali oleh Tetsu yang membentuk band bernama TETSU69, pada tanggal 18 Juli 2001 menelurkan single pertamanya yang berjudul wonderful world (c/w tightrope). Disusul Shinkirou dan Fifteen a Half pada pertengahan tahun 2002. Single terakhirnya sebelum meluncurkan album perdananya yang berjudul Suite November adalah WHITE OUT.

Yukihiro tak mau ketinggalan, bersama band bentukannya Acid Android ia telah merilis dua album, acid android dan fault selain sebuah single yang berjudul ring the noise yang dijadikan soundtrack sebuah Game yang berjudul Devil May Cry.

Hyde, sang vokalis, dianggap sebagai personel Laruku yang paling sukses dalam bersolo karir. Dimulai dengan peluncuran single pertamanya berjudul evergreen, ia kemudian merilis dua single lainnya, yakni angel’s tale dan Shallow Sleep yang selanjutnya dikompilasikan dalam album yang diberi judul Roentgen dan Roentgen~english ensemble~. Belum puas juga, ia kembali melemparkan dua single Hello dan HORIZON berturut-turut pada Juni dan November 2003. Selanjutnya kedua single tersebut dapat kita temukan dalam album kedua Hyde yang berjudul 666. Tak hanya di musik, Hyde pun berhasil merambah layar lebar. Sejauh ini sudah dua judul film ia bintangi, yakni MoonChild dan Kagen no Tsuki~Last Quarter.

Ken yang mulanya adem-adem saja akhirnya tersulut juga untuk melakukan kerja solo. Ia membentuk sebuah band yang dinamakannya Sons of All Pussys atau sering disingkat menjadi S.O.A.P. Yang menarik, dalam band tersebut, Ken kembali reuni-an dengan Sakura, eks-drummer L’Arc~en~Ciel. Bersama S.O.A.P, dari sejak Februari 2002 hingga Juli 2004, ia sudah mengeluarkan tiga mini album, di antaranya GRACE, gimme A guitar, dan high serta sebuah single yang judulnya Paradise.

Kembalinya L'Arc~en~Ciel & debut konser di AS
Setelah vakum selama tiga tahun dengan spekulasi tentang kemungkinan bubarnya band ini, L’Arc~en~Ciel mengejutkan fans mereka dengan mengumumkan sebuah seri dari tujuh konser yang diberi judul Shibuya Seven Days, yang diikuti dengan perilisan single baru mereka. Berada di peringkat atas tangga lagu dan dipakai sebagai lagu pembuka animasi Fullmetal Alchemist, READY STEADY GO dijual di bulan Februari 2004. Mengikuti perilisan single berikutnya, L’Arc~en~Ciel kemudian merilis album yang banyak ditunggu-tunggu, SMILE, pada tanggal 31 Maret.

Tanggal 31 July 2004 L’Arc~en~Ciel hadir sebagai bintang tamu di hadapan 12,000 orang penonton pada acara konvensi anime Otakon yag diadakan di Baltimore, Maryland. Ini merupakan penampilan pertama band ini di USA. Melihat respons yang luar biasa dari para fans, Tofu Records, label Sony Music Jepang di Amerika menandatangani kontrak dengan band ini di bulan Mei 2005 dan merilis sebuah DVD untuk debut live mereka di Amerika Utara.

Mengikuti dirilisnya beberapa single dan sebuah album baru, AWAKE di 2005, band ini kemudian mengadakan tur Jepang sebelum memulai tur ASIA LIVE 2005, yang membawa band ini ke Seoul di Korea dan Shanghai di Cina. Sebelu kembali ke Tokyo untuk dua pertunjukan utama.

Setelah menutup tur mereka, perhatian para anggota band ini kembali terfokus pada kegiatan kegiatan solo mereka. tetsu merekam beberapa single dan sebuah album dengan Creature Creature. Serta merilis sebuah single atas nama dirinya sendiri. Sementara yukihiro kembali pada acid android dan merilis sebuah single. Kemudian ia beserta acid android menyertai MUCC dalam dua petunjukan di Shanghai. hyde menggubah lagu Glamorous Sky untuk film yang diangkat dari manga NANA dan dinyanyikan oleh Mika Nakashima. Ia juga merilis dua single dan album lain berjudul FAITH, yang membawanya dalam tur panjang di Jepang serta mengadakan pertunjukan di California. Terakhir dalam masa vakum band ini, ken merilis sebuah single solo, Speed.

Pada tanggal 25 November dan 26th, 2006, L'Arc-en-Ciel menggelar dua konser di Tokyo Dome, untuk merayakan ulang tahun mereka ke 15. Berjudul L'Anniversary. Tiket tersebut terjual hanya dalam kurun waktu 2 menit , mengalahkan rekor penjualan tiket mereka sebelumnya.Sebuah jajak pendapat telah dibuat pada website resmi selama seminggu sebelum konser yang mengizinkan para fans untuk memilih lagu yang mereka ingin dengar di acara itu.Konser tersebut kemudian ditampilkan pada saluran WOWOW pada 23 Desember 2006. Dan juga disiarkan pada 8 Februari 2007 di MTV Korea.

L'Arc-en-Ciel kemudian merekam lagu "Shine" yang akan digunakan sebagai lagu pembuka untuk anime yang akan disiarkan di NHK, Guardian of the Spirit.Mereka Menggelar Mata Heart Ni Hi Wo Tsukero 2007 Tour di Jepang.L'Arc-en-Ciel merilis single Seventh Heaven pada 30 Mei 2007, yang menjadi posisi teratas di Oricon charts.Lagu My Heart draws a Dream, yang digunakan dalam iklan mobil Subaru, dirilis 29 Agustus, 2007, dan lagu tersebut langsung menempati tangga teratas pada Oricon charts.Lagu Daybreak's Bell yang dirilis pada 10 Oktober 2007,digunakan sebagai Soundtrack pembuka untuk anime Mobile Suit Gundam 00.dan kembali menduduki peringkat teratas dalam Oricon Charts.Sejak dari 14 November ke 25 Desember 2007, dirilislah Hurry Xmas, bersamaan dengan dua DVD baru yang keluar pada bulan September dan Desember, yang berjudul 15th L'Anniversary Live and Chronicle 3 respectively.Album terbaru mereka Kiss, dirilis pada 21 November 2007, menduduki tangga lagu pertama di posisi nomor satu di Oricon chart.

L'Arc~en~Ciel mengadakan tur yang bernama "Theater of Kiss Tour".yang diselenggarakan pada 22 Desember 2007 sampai 17 Februari 2008.lagu Drink it Down,digunakan sebagai lagu pembuka versi Jepang untuk game PS3/Xbox 360 Devil May Cry 4.telah dirilis sebagai single pada 2 April 2008, dan menduduki tempat teratas di Oricon weekly charts.

O-Hanami

O-HANAMI atau festival bunga sakura bagi orang jepang merupakan event yang sangat dinanti. Berasal dari kata hana=bunga dan mi=melihat,festival ini dirayakan setiap akhir bulan maret hingga awal bulan april. Keindahan bunga sakura saat bermekaran menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang jepang. Bahkan orang jepang menganggap bahwa bunga sakura adalah bagian dari jiwa mereka. Karena itu mekarnya bunga sakura merupakan suatu yang sangat dinanti.
O-hanami juga dipakai sebagai tanda datangnya musim semi dan dimulainya tahun ajaran baru. Para remaja jepang juga tidak ketinggalan menggunakan kesempatan ini untuk memamerkan kimono-kimono baru mereka dan menggunakannya sepanjang perayaan.
SEJARAH O-HANAMI
Merayakan musim bunga sakura memang sudah dimulai sejak dulu. Kebiasaan ini sudh dimulai sejak periode nara (710-784) yang sebenarnya datang karena adanya pengaruh dari Dinasty Tang dari negara Cina. Awalnya yang mereka kagumi bukanlah bunga sakura tapi lebih ke bunga ume. Tapi pada periode heian sakura mulai menarik perhatian orang-orang jepang. Mulai dari situ O-hanami menjadi festival yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya.
Mekarnya bunga sakura juga dijadikan sebagai ritual keagamaan dan digunakan sebagai tanda dari akhir tahun serta dimulainya musim bercocok tanam. karena itu acara ini banyak dimanfaatkan untuk berdoa di kuil atau berdoa di bawah pohon sakura. Orang-orang jepang percaya bahwa ada dewa didalam pohon sakura dan mereka membuat permohonan melalui akar darim pohon sakura.

Pada periode heian hanya kalangan para bangsawan yang selalu merayakan O-hanami ini, kebiasaan ini kemudian masuk ke kalangan samurai dan akhirnya menyebar sampai pada kalangan rakyat dari berbagai golongan pada periode edo.

 Perayaan O-hanami sedikit demi sedikit mulai berubah tujuannya. Dari merayakan untuk ritual keagamaan, menjadi gaya hidup bagi kalangan samurai, dan kemudian dijadikan sebagai alat untuk memperkuat kekuasaan. Hal ini terjadi pada jaman kekuasaan Toyotomi Hideyoshi (1537-1998) yang sat itu merayakan O-hanami terbesar dan termegah hanya untuk memperlebar kekuassaan. Ia mengambil simpati rakyat dengan memberikan makanan dan minuman secara geratis. Sedangkan di jaman modern ini O-hanami lebih kepada acara pribadi damn merupakan acara untuk berkumpul dan bersenang-senang.

O-HANAMI DI MASA SEKARANG
Sejalan dengan waktu, perayaaan o-hanami mulai dirayakan dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada yang tetap merayakan untuk kepentingan ritual keagamaan, ada yang ingin bersenanga senang sambil mengagumi keindahan bunga sakura, berkumpul dengan keluarga, maupun hanya untuk merayakan pergantian musim saja. Umumnya beribu-ribu orang berkumpul secara kelompok untuk berpiknik dengan membawa makanan yang special dan membawa minuman sake.
Perayan o-hanami sudah di mulai sejak siang hari dan kadang-kadang terus berlanjut sampai malam hari. saaat di malam hari pohon-pohon sakura dihiasi dengan lentera merah untuk memberikan kekontrasan dan menambah kilauan bunga sakura. Sakura memang selalu mengundang decak kagum dari berbagai kalangan. Saat bermekaran pohon sakura ini, didominasi dengan warna-warna putih dan merah jambu. Sedikitpun tidak ada warna hijau layaknya pohon-pohon lain. Sayangnya bunga sakura ini hanya dapat bertahan selama tujuh hari sampai dengan sepuluh hari. Setelah itu bunga sakura ini berguguran dan bergantti dengan warna hijau.
Tempat yang paling ramai dikunjungi untuk merayakan o-hanami adalah taman taman dan pusat rekreasi Salah satu taman yang palinh ramai dikunjungi para turis adalah tamn ueno. Taman ini selalu dipenuhi oleh beribu-ribu orang saat festival dimulai. Sebagian orang bahkan mengutus wakilnya untuk mencari tempat yang setrategis sejak jam enam pagi. Setelah masa mekarnya selesai, bunga-bunga sakura ini akan mulai berguguran.

Ribuan helai bunga sakura yang berguguran ini akan terlihat seperti salju yang menutupi permukaan tanah. Angin musim semi yang ada di jepang sering menerbangkan halaian bunga-bunga ini semakin menambah indah pemandangan. Orang jepang selalu menyebutnya dengan nama HANAFUBUKI atau badai salju sakura
JADWAL MUSIM SAKURA
Mekarnya bunga sakura biasanya dimulai dari daerah selatan Okinawa dibulan maret. Kemudian berlanjut ke daerah utara dibulan april dan berakhir di Hokaido dibulan mei. Banyak orang-orang jepang dan turis-turis mengikuti perkembangan bunga sakura ini entah itu melalui media TV maupun radio. Bahkan banyak juga yang rela bepergian mengikuti mekarnya sakura ini dari daerah ke daerah lain.

Yang Seru Dari O-hanami
Toilet    :
     Tempat yang paling dicari. Antriannya bisa sangat panjang. Jadi hati-hati dengan minuman beralkohol & makanan-makanan pedas saat ikutan O-hanami.


Sampah    :
     Beribu-ribu orang berarti beribu-ribu sampah. Karena itu, saat O-hanami pemerintah tidak hanya menyediakan tempat sampah, tapi juga kamar sampah. Kamar sampah ini berbentuk & berukuran seperti toilet darurat. Hebatnya, semua orang mematuhi peraturan termasuk membuang sampah. Bisa dipastikan setelah festival O-hanami, petugas kebersihan tidak harus bekerja lembur. 

Sakura & Pengaruhnya
     Bagi orang Jepang, keindahan sakura tidak cukup hanya dinikmati secara nyata. Karena itu banyak yang menuangkan keindahan bunga sakura dalam berbagai bentuk dan media. Di bawah adalah benda-benda tanda kecintaan rakyat Jepang dengan bunga sakura :


Bros Tanda Pengenal
    
Biasanya digunakan untukmurid-murid TK. Berbentuk sakura dengan warna pink & putih adalah bentuk populer untuk tanda pengenal anak-anak di Jepang.

Sakura-yu
    
Teh bunga sakura. Disuguhkan bersamaan dengan teh hijau di acara perkawinan atau perayaan-perayaan besar lainnya.

Sakura Mochi
    
Mochi yang hanya ada di bulan Maret & April untuk merayakan musim sakura.Dibuat dari tepung yang diwarnai merah jambu. Didalamnya diisi dengan anko (bubur kacang merah) & kemudian dibungkus dengan daun sakura.
 Kereta Api Sakura
    
Ini adalah kereta api super express di Kyusu dengan rute perjalanan Tokyo & Nagasaki. Di depan KA terdapat gambar dan tulisan bunga sakura sebagai lambang kebanggaan Jepang.

26 Maret 2011

Hinamatsuri



Setiap tanggal 3 Maret (tanggal 3 bulan 3 kalender matahari/lunar) di seluruh wilayah Jepang diadakan Hina Matsuri, festival boneka untuk anak perempuan atau juga dikenal dengan Momo no sekku, festival bunga Peach blossom. Festival ini awalnya berasal dari budaya China, dan mulai dirayakan di Jepang pada masa Heian (794-1192).

Pada hari itu keluarga yang memiliki anak perempuan berdo’a ke kuil Shinto. Memohon kesuksesan, kebahagian hidup dan kesehatan untuk anak perempuan mereka. Bila anak perempuannya sudah beranjak dewasa, mereka pun memohon agar anak perempuan itu mendapat jodoh dalam waktu dekat.

Dulu, para orang tua, anak perempuan bahkan kakek-nenek bahu-membahu membuat boneka dari kertas washi. Tepat di hari puncak perayaan, mereka memasukkan boneka itu ke dalam sebuah kapal kecil, menaruhnya di sungai dan mengalirkannya ke laut. Mereka percaya dengan begitu semua kejelekan, nasib buruk dan energi negatif juga terbawa oleh boneka itu ke laut. Tapi sepertinya hal ini sudah mulai jarang dilakukan.

Setelah itu mereka akan berkumpul dan mengadakan pesta keluarga di rumah.Kakek-nenek dan orang tua memberi hadiah untuk anak perempuan. Umumnya hadiah itu berupa mainan, dan yang paling sering hadiahnya adalah boneka.

Arare, sejenis panganan dari tepung beras dan Chirasi Sushi adalah makanan yang wajib ada di pesta itu. Di Kyoto orang-orang juga menyantap kue Mochi yang berwarna merah jambu dan dibungkus daun sakura dalam pesta Hina matsuri. Sedangkan minuman yang disajikan adalah amezake, sake manis tanpa alkohol yang terbuat dari fermentasi beras.

Mulai pertengahan Februari biasanya rumah-rumah orang yang memiliki anak perempun di hias pernak-pernik yang umumnya berwarna merah jambu, warna untuk anak perempuan.Bunga peach blossom menjadi hiasan utama. Orang Jepang mengganggap Peach blossom sebagai lambang feminin dan kebahagian rumah tangga.

Boneka Hinapun di keluarkan dan dipajang di ruangan paling bagus di rumah. Boneka hina yang sudah ada sejak zaman Edo (abad 17-19) ini terdiri atas 15 buah. Tempat pajangannya berupa undak-undakan yang dilapisi kain felt warna merah. Undak-undakan itu berjumlah 5 atau 7.


Pada undakan tertinggi ada boneka O Dairi sama(emperor/ raja) dan O Hina sama( permaisuri/putri). Latar belakang tempat duduk boneka ini berupa lukisan berwarna keemasan. Mirip dengan pembatas dinding istana raja yang sesungguhnya. Di sisi kiri, kanan boneka O Dairi Sama dan O hina Sama dihias dengan bunga peach blossom.

Undakan ke dua ada boneka san nin kanji (3 orang dayang-dayang) yang memegang tempat sake. Undakan ke tiga ada 5 boneka pemain musik. Empat boneka masing-masing memegang alat musik yang berbeda, sedangkan 1 boneka penyanyi memegang kipas.




Undakan ke empat diisi dengan miniatur wadah makanan, yang diapit oleh 2 boneka mentri kerajaan di kanan kirinya. Sedangkan undakan ke lima ada 3 buah boneka pengawal yang diapit oleh pohon jeruk orange di sisi kiri dan pohon cherry di sisi kanan.
Undakan ke 6 dan ke 7 diisi dengan berbagai miniatur ornamen furniture.

Semakin kaya dan terpandang suatu keluarga boneka Hina yang dipajangpun semakin mahal dan mewah. Karena sekarang banyak orang Jepang yang tinggal di apartemen dengan ruang terbatas, mereka tidak lagi memajang boneka Hina yang berundak-undak dan memakan tempat itu. Sebagai gantinya mereka memajang boneka O Dairi sama dan O Hina Sama saja.

Pada malam tanggal 4 Maret boneka itu harus segera disimpan kembali. Ada kepercayaan yang beredar di masyarakat, bila boneka Hina terlambat disimpan maka anak gadis di rumah itu tidak akan mendapat jodoh sampai pesta Hina Matsuri tahun depan..

Banyak orang lanjut usia di Jepang percaya, sekarang banyak perempuan muda yang menikah di atas usia 30 tahun disebabkan keteledoran orang tua mereka, tidak menyimpan boneka hina pada waktunya.

25 Maret 2011

Seijin Shiki


Seijin Shiki di Jepang dan menjadi hari libur nasional. Seijin shiki yaitu perayaan menyambut usia dewasa bagi mereka yang berumur 20 tahun. Pada usia yang dianggap dewasa ini, mereka yang mencapai umur 20 tahun di tahun itu secara legal sudah boleh merokok, minum minuman beralkohol dan berhubungan badan.

Peserta upacara adalah penduduk yang merayakan ulang tahun ke-20 sehari sesudah upacara tahun lalu hingga hari upacara dilangsungkan. Selain itu, sebagian pemerintah lokal juga mengundang penduduk yang berulang tahun ke-20 pada tanggal 2 April tahun yang lalu hingga 1 April tahun berjalan (mengikuti sistem perhitungan umur yang digunakan sekolah-sekolah di Jepang). 
Acara “pelantikan” sebagai sorang dewasa ini dilakukan di masing-masing kota dan biasanya dipusatkan di gedung pertemuan atau balai kota. Mereka yang mengikuti upacara ini adalah pria/wanita Jepang yang memasuki usia 20 tahun. Setelah berkumpul, pejabat kota biasanya memberi pengarahan dan pembekalan mengenai arti kedewasaan disertai dengan pesan-pesan agar menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab. Memasuki usia 20, berarti mereka secara hukum sudah harus menanggung sendiri apabila terjadi pelanggaran hukum yang mereka lakukan. Setelah pembekalan ini, mereka berkumpul dan berfoto bersama dengan teman-teman.

Para wanita biasanya memakai kimono dan yang pria memakai jas atau pakaian tradisional Jepang.Yang menarik dari upacara seijin shiki ini adalah pakaian, asesoris serta penampilan anak-anak muda Jepang ini.  Karena upacara ini hanya mereka ikuti sekali dalam seumur hidupnya, maka kesempatan ini mereka pergunakan sebaik-baiknya agar tidak terlupakan.


Di hari-hari penyelenggaraan Seijin shiki bisa ditemui pemandangan wanita muda peserta Seijin shiki mengenakan kimono resmi jenis Furisode dengan rias wajah dan tata rambut hasil salon, sedangkan laki-laki mengenakan setelan kimono model Hakama. Wanita yang tidak ingin direpotkan dengan kimono bisa mengenakan gaun resmi dan pria mengenakan setelan jas.

Bulan Januari masih musim dingin, yang wanita biasanya memakai kimono ala musim dingin dengan tambahan bulu-bulu berwarna putih sebagai penghangat di bagian bahu. Selain rambutnya yang ditata rapi dengan berbagai macam style modern, tak lupa juga diselipkan asesoris/hiasan di rambut. Yang pasti makeupnya juga “heboh”. Warna-warna kimononya sangat menarik dan memakai warna yang menyala. Walaupun memakai kimono, mereka tampil dengan modifikasi sehingga tampil dengan gaya yang sangat modern. Belum lagi dengan hand phone dan kamera di tangan mereka.


Yang tak kalah menarik adalah gaya yang prianya. Tak mau kalah heboh, mereka juga tampil dengan gaya campuran antara tradisional dan modern. Tak sedikit yang secara khusus memotong atau merapikan rambut mereka dengan gaya anak muda Jepang saat ini.Beberapa pria datang dengan tampilan rambut ala komik Jepang.

Selain mereka yang mengikuti upacara dan panitianya, banyak orang yang datang ke acara ini secara khusus untuk mengabadikan peristiwa ini. Para peserta biasanya juga tidak berkeberatan untuk diambil fotonya. Perpaduan antara gaya tradisional dan modern di acara seijin shiki merupakan salah satu momen istimewa di Jepang. Penghargaan terhadap budaya tradisional yang dikombinasikan dengan perkembangan jaman membuat budaya tradisional ini menjadi lebih menarik dan membuat budaya tradisional tidak mudah untuk dilupakan dan menjadi acara yang ditunggu kaum muda yang mencapai usia dewasa di Jepang.